fashingnet.com-Hiruk pikuk Stasiun Pasar Senen membuat para calon penumpang lesu menunggu kereta tiba. Tapi tidak bagi Sri Aminah (31), ia justru makin bersemangat dengan suasana hiruk pikuk mudik seperti ini. Siapa sangka pedagang asongan asal Temanggung ini dulunya pernah menjadi seorang guru.
Penampilan Sri tidak jauh berbeda dengan pedagang lain. Sejak tiga tahun lalu Sri selalu menggendong tenggok berisi berbagai produk minuman sachet sembari menjinjing termos berisi air panas. Selama masa mudik, dari modal belanja Rp 200 ribu Sri bisa mengantongi Rp 650 ribu dalam sehari. Tapi ibu dua anak ini menuturkan, “Tapi kalau hari-hari biasa kadang 150 ribu sehari, mas”. ucap Sri.
Ia menuturkan, dahulu dia pernah menjadi guru TK di Temanggung, namun karena mematuhi suaminya maka Sri rela meninggalkan profesinya. Akhirnya, ia bersama suaminya menjadi pedagang asongan di Jakarta.
“Saya dulu sempat jadi guru TK, bisa nyekolahin adik saya sampai lulus Madrasah Aliyyah (setara SMA). Sempat kursus komputer, ketik pakai Word saya bisa. Tapi sekarang ya nggak dipakai ilmunya”, Ujar Sri.
Perempuan berkerudung ini mengatakan bahwa teman-teman lamanya pasti tak ada yang menyangka dirinya sekarang menjadi pedagang asongan di stasiun. “Teman saya dah banyak yang mapan, mas”, kata Sri sambil mengaduk susu untuk anaknya yang berumur 13 bulan.
Sri sengaja tidak mudik tahun ini. Sebelum lebaran, dia sudah pulang kampung minta modal kepada orang tuanya yang petani kecil. Sri harus membayar biaya hidup, uang kontrakan, dan membayar seragam pedagang asongan kepada pihak stasiun seharga Rp 400 ribu untuk 15 hari. Seragam tersebut dibutuhkan khusus untuk berdagang saat lebaran sejak H-7 sampai H+7.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
Judul : Kisah Sri: Dulu Guru Sekarang Pedagang Asongan
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Kisah Sri: Dulu Guru Sekarang Pedagang Asongan secara lengkap dan detail.