Gelar pemain terbaik Eropa sudah pernah didapat. Status pemain terbaik dunia versi FIFA dua kali diraihnya. Klub yang dibelanya tiga kali merajai La Liga Spanyol secara beruntun. Trofi Liga Champions sudah diangkatnya dua kali. Label pemain paling subur di panggung Eropa juga tiga kali dalam genggaman. Lalu, label sebagai pemain paling kaya versi majalah mingguan Amerika Serikat, Sport Illustrated, melekat di pundaknya dua pekan lalu.
Semua predikat "ter" itu didapat oleh Lionel Messi berkat permainan indah dan ketajamannya dalam mengoyak gawang lawan. Tidak mengherankan jika sanjungan mengalir dari kawan dan lawan. Tapi, kedahsyatan Messi bersama Barcelona itu belum mampu menaklukkan hati masyarakat Argentina. Cinta publik Tango kepada Messi masih separuh hati. Messi pun menyadari situasi ini.
Bagi warga Argentina, Messi adalah raja lapangan hijau meski belum memiliki mahkota juara bersama tim senior. Pemain 23 tahun ini baru memberi medali emas Olimpiade 2008 Beijing dan Piala Dunia U-20 untuk negaranya. Copa America yang digelar mulai hari ini di Argentina bisa menjadi arena penahbisan jika dia menghadirkan trofi Copa Amerika ke-15 untuk negaranya. "Copa America merupakan impian terbesarku saat ini," ujar Messi.
Pagi ini, Lionel Messi memulai perburuan mahkota itu di La Plata, Argentina. Di lini serang, pemain mungil ini dipasang bersama Carlos Tevez untuk meladeni perlawanan Bolivia. "Kami ingin Messi tampil cemerlang dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya," kata pelatih Argentina, Sergio Batista.
El Pulga, julukan Messi, diharapkan membantu Argentina mengakhiri puasa gelar Copa America sejak 1993.
Menurut Batista, Tevez menjadi pilihan meski sebulan lalu nyaris kehilangan posisi di La Albiceleste. "Saya sudah bertemu empat mata dengan Tevez," kata pengganti Diego Maradona ini. Masalah yang membelit penyerang Manchester City ini sudah selesai dan Tevez siap tampil. "Dengan Tevez, kami bermain lebih menyerang.
Keputusan menduetkan Messi dan Tevez, kata Batista, bukan karena tekanan publik yang ingin melihat Tevez tampil. "Saya tidak pernah bisa disetir," kata dia. Keputusan yang diambil merupakan pilihan terbaik berdasarkan kebutuhan strategi tim.
Batista mengatakan sudah menyimpan taktik alternatif jika pergerakan Messi dihadang bek-bek Bolivia. "Kami memiliki rencana B dan pemain lain yang akan mengendalikan permainan," katanya. Dia ingin Messi menikmati permainan sehingga kemampuan terbaiknya muncul. "Messi pemain besar dan terbaik di dunia. Kami bisa mendapat hasil maksimum dari hal itu," katanya.
Striker Ezequiel Lavezzi mengatakan Argentina merupakan tim terbesar yang layak meraih hasil maksimal di turnamen ini. "Langkah pertama mengalahkan Bolivia di babak penyisihan," kata pemain Napoli ini. Oleh karena itu, Fernando Gago meminta rekan-rekannya tidak meremehkan Bolivia. "Mari kita wujudkan mimpi kita bersama," kata pemain Real Madrid ini.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan...
http://fashingnet.com/
Judul : Messi, Sang Raja yang Mencari Mahkota
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Messi, Sang Raja yang Mencari Mahkota secara lengkap dan detail.