fashingnet.com-Jakarta : Menurunnya penggunaan perangko di Indonesia membuat PT Pos Indonesia sebagai instansi yang menerbitkan perangko berputar otak, untuk menjual perangko ke luar negeri sebagai benda koleksi.
Direktur Retail dan Properti Pos Indonesia Setyo Ryanto mengatakan saat ini pengguna perangko untuk keperluan surat menyurat sangatlah kecil, terlihat dari tahun 1996 penjualan perangko menurun dratis di bawah 50%. Sedangkan saat ini hanya berada di kisaran 13%.
"Peminta perangko menurun drastis, mereka lebih memilih berkirim surat elektronik (email)," kata Setyo usai menghadiri
menghadiri peluncuran perangko Peringatan 150 Tahun Palang Merah Internasional, di Museum Perangko, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Penurunan tersebut juga dialami negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Sedangkan negara yang tetap memproteksi perangko seperti Amerika Serikat berakhir bangkrut, mereka mengurangi pegawai dan menjual kantornya.
"Pos Indonesia tidak ingin seperti itu. kami ingin bertahan melalui pos shop 52 sampai Mei ini," ungkap Setyo.
Selain itu, untuk mempertahankan perangko Pos Indonesia melakukan pemasaran ke luar negeri. Bukan untuk surat menyurat, melainkan untuk memenuhi kebutuhan perangko para pengoleksi.
Penjualan perangko di luar negeri pun cukup tinggi ketimbang di Indonesia, setiap satu serinya perangko diterbitkan sekitar 300 ribu dan yang terjual sekitar 38%.
"Kami justru pasarnya buka keluar, 300 ribu sisanya terjual 38%, karena untuk pasar luar negeri. Itu jadi langka sekali," ungkapnya.
Menurut Setyo, perangko sudah dijadikan sebagai duta, karena masalah harga diri bangsa dan hal itu merupakan kedaulatan.
"Kami itu punya kewajiban satu tahun sebelum menerbitkan melaporkan. Ini permintaan," pungkasnya.
Judul : Kasian,.Perangko RI Dijual Ke Luar Negeri
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Kasian,.Perangko RI Dijual Ke Luar Negeri secara lengkap dan detail.