fashingnet.com- Sebelum kedatangan band metal progresif, Dream Theater, April mendatang, Jakarta lebih dahulu dipanaskan Anthrax. Band raksasa pionir thrash metal asal Amerika Serikat ini bakal membakar Pantai Carnaval Ancol, Jakarta, nanti malam, Sabtu, 31 Maret 2012.
Awalnya, Anthrax dijadwalkan konser di Jakarta pada 10 Desember 2011. Konser itu ditunda lantaran salah satu kerabat personel Anthrax sakit berat. Baru 31 Maret ini Anthrax dipastikan menyatroni para penggemarnya di Indonesia. Meski konser Anthrax di Jakarta tertunda, antusias metalheads alias penggila musik metal sudah mulai terdengar bising di dunia maya.
Lantas siapa sebenarnya Anthrax? Band ini lahir di Queens, New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 1981. Pencetusnya adalah gitaris Scott Ian dan pencabik bas Danny Lilker. Nama Anthrax diambil dari buku pelajaran biologi yang membahas soal penyakit hewan.
Kesuksesan di era 80 dan awal 90-an membuat mereka masuk empat band thrash metal terbesar di dunia bersama Metallica, Slayer, dan Megadeth, atau dikenal dengan sebutan 'Big Four'.
Sepanjang karier mereka, Anthrax diterpa berbagai masalah untuk mempertahankan eksistensi di industri musik. Gonta-ganti personel merupakan penyebab terbesarnya. Hal itu pula yang membuat Anthrax kerap kali punya warna musik yang berbeda di setiap albumnya, meskipun tak meninggalkan akar thrash-nya.
Saat debut album perdana mereka, Fistful of Metal pada 1984, Anthrax digawangi Scott Ian (gitar), Charlie Benante (drum), Danny Lilker (bas), Neil Turbin (vokal), dan Dan Spitz (gitar). Meskipun album itu masih kental dengan pengaruh Iron Maiden dan Judas Priest, sejarah perkembangan musik mencatat karya itu menyumbang sebuah genre baru: thrash metal. Fistful of Metal dirilis enam bulan setelah album Kill 'em All Metallica dan satu bulan setelah Show No Mercy Slayer.
Saat mengeluarkan album keenam, Sound of White Noise, pada 1993, kegaharan Anthrax sedikit mengendur. Itu terlihat dari suguhan musik yang ditawarkan menjadi lebih berkompromi dengan pasar. Di era itu, pasar musik cadas tengah digebrak aliran baru: grunge. Melejitnya grunge tak lepas dari popularitas Nirvana lewat magnum opus mereka, Nevermind.
Setelah delapan tahun vakum usai album We've Come for You All, publik dikejutkan saat Ian dkk mengumumkan Joey Belladonna kembali bergabung pada Mei 2010. Belladona pun dipercaya mengisi vokal album Worship Music (2011).
Belladona sempat mengisi vokal untuk album kedua, Spreading the Disease (1985). Saat diperkuat Belladona, Anthrax masuk The Big Four. Namun Belladona dipecat sebelum penggarapan Sound of White Noise pada 1992. John Bush dan Dan Neilson menggantikan Belladona untuk tiga album terakhir sebelum Worship Music.
Worship Music terbilang menjadi tonggak Anthrax untuk kembali menyuguhkan musik thrash metal. Namun nuansa retro dan kegaharan di album ini tak seperti saat Belladona mengisinya di usia muda Anthrax. Hal itu dilakukan mengingat usia para personel yang sudah di angka 50 tahun. Materi lagu juga menjadi lebih serius dan dewasa.
Saat ini Anthrax sudah berhasil menelurkan 10 album. Musisi yang memperkuat Anthrax sekarang adalah Scott Ian (gitar), Charlie Benante (drum), Frank Bello (bas), Joey Belladonna (vokal), dan Rob Caggiano (gitar).
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/31/112393806/Metamorfosa-Anthrax
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
Judul : Metamorfosa Anthrax
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Metamorfosa Anthrax secara lengkap dan detail.