fashingnet.com-Puluhan model berlenggak-lenggok di atas catwalk ‘dadakan’ yang terpasang di Pendapa Pemkab Pacitan. Mereka silih berganti mempertunjukkan batik bermotif pace yang mayoritas didesain menjadi busana kerja. Maklum, peragawan dan peragawati yang berjalan di panggung utama itu adalah pengurus PKK dan PNS pemkab setempat.
Tapi, kreasi dari masing-masing pakaian yang diperagakan itu berbeda. Ada baju lengan panjang yang dikombinasikan dengan celana panjang. Selain itu baju berlengan pendek yang diselaraskan dengan rok pendek.
Beragam model yang tersaji itu merupakan hasil desain para peserta fashion show yang digelar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pacitan.
Hery Purwanto, Kepala Diskopindag menjelaskan, kegiatan itu sebagai upaya pemkab mengembangkan batik tulis khas Pacitan. Terutama dari sisi penjualannya di tingkal lokal. Sebab, pangsa pasar dari produk kerajinan tersebut mayoritas di luar daerah. Seperti, Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Semarang, dan Bandung.
“Harapannya, warga Pacitan juga bangga menggunakan batik bermotif pace yang sudah dipatenkan,” tuturnya.
Untuk meningkatkan pasar lokal, Hery mengakui sulit dijalankan. Alasannya, harga kain batik tulis khas tersebut mahal. Perpotongnya berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 2,5 juta. Meski begitu, bukan menjadi alasan untuk terus membuka pasar di daerah sendiri. Salah satu cara yang ditempuh dengan membuat produk batik jenis dengan tetap menggunakan motif pace.
Maka, sebelum program itu berjalan maksimal upaya menggaet hati pengguna batik lokal sengaja dijalankan. Teknisnya, melalui fashion show batik tulis motif pace. Dalam even yang baru kali pertama dihelat itu diikuti sekitar 150 peserta. Mereka terbagi dalam kategori PKK, SKPD (satuan kerja perangkat daerah), umum, dan pelajar.
“Pelaksanaanya dibagi dua hari. Yang pertama, untuk kategori PKK dan SKPD dan di hari kedua untuk kategori umum dan pelajar,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pacitan Indartato mengapresiasi fashion show batik tersebut. Dia berharap, batik tulis motif pace bisa semakin dikenal hingga mancanegara.
“Kalau semakin baik, tentunya akan meningkatkan perekonomian warga khususnya para perajin batik,” tuturnya sembari menyatakan jumlah perajin batik di Pacitan terus bertambah. Jika di tahun 2011 tercatat sebanyak 320 orang dan di tahun 2012 ada 500 lebih perajin.
Judul : PNS Pacitan Jadi Model Batik
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang PNS Pacitan Jadi Model Batik secara lengkap dan detail.