Meski secara keseluruhan jumlah pengguna Facebook aktif bertambah menjadi sekitar 750 juta pada pertengahan tahun ini, popularitas media sosial ini menurun di negara-negara kaya.
Menurut sumber di dalam perusahaan itu, Facebook kehilangan 6 juta pengguna di Amerika Serikat, 1,5 juta di Kanada, serta masing-masing 300 ribu pengguna di Inggris, Norwegia, dan Rusia. Meski begitu, jumlah pengguna situs buatan Mark Zuckerberg ini bertambah 1,7 persen.
Kelima negara itu masuk jajaran negara makmur dengan pendapatan per kapita ribuan dolar. Norwegia di peringkat pertama dengan Rp 468 juta, disusul Amerika (Rp 423 juta), Kanada (Rp 414 juta), Inggris (Rp 288 juta), dan Rusia (Rp 90 juta)
Facebook memang tidak pernah merilis data pengguna terbaru sejak jejaring itu mencapai 500 juta pengguna hampir setahun lalu. Facebook jelas telah berkembang sejak saat itu. Perusahaan itu diyakini menunggu sampai menyentuh angka 1 miliar sebelum resmi memperbarui data mereka.
Data terbaru semiresmi datang dari bocoran laporan Goldman Sachs yang dikirim ke investor potensial. Mereka mematok Facebook pada angka 600 juta pengguna di bulan Januari.
Sementara, ada sejumlah laporan dari sumber-sumber tidak resmi yang melacak pertumbuhan Facebook. Socialbakers melaporkan pada akhir Mei bahwa situs tersebut memiliki sekitar 700 juta pengguna dan Inside Facebook melaporkan angkanya 687 juta di awal bulan ini. Data ini sulit ditafsirkan karena didasarkan pada perusahaan pihak ketiga, seperti Quantcast dan/atau fasilitas iklan Facebook yang mungkin tidak benar-benar akurat.
Facebook dibuat pada 2004 dan pendapatannya tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 18 triliun.
Judul : Facebook Kehilangan Penggemar di Negara-negara Kaya
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Facebook Kehilangan Penggemar di Negara-negara Kaya secara lengkap dan detail.