fashingnet.com- SEBANYAK 4 wanita asal Surabaya ini memiliki dedikasi pada bidangnya. Bahkan berkat dedikasinya, mereka mampu membawa perubahan terhadap lingkungan sekitarnya dan akan meraih penghargaan dari Tupperware Indonesia melalui Tupperware She CAN! Award.
Acara Tupperware She CAN! Road to Empowerment Dialogue yang dipandu presenter Shahnaz Haque mengahadirkan 4 wanita ini. Liana Christanty salah seorang yang hadir. Wanita ini merangkul anak-anak jalanan yang terdiri dari pemulung dan pengamen di wilayah Tubanan untuk kembali mengenyam bangku pendidikan lewat sekolah gratis. Liana juga mendirikan sebuah asrama yang diperuntukkan bagi kaum perempuan yang mengalami pelecehan seksual hingga hamil di luar nikah.
”Saya tergerak untuk tidak hanya menjadikan diri saya ibu bagi anak-anak kandung saya, tapi juga ibu dari anak-anak jalanan yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya," katanya ketika ditemui di Gramedia Expo, Surabaya, Kamis (24/11/2011).
Ia berharap, kelak pelatihan yang diberikannya dapat memberi kontribusi dalam membangun karakter anak-anak yang lebih kuat dan berkualitas. Pejuang lingkungan berikutnya adalah Mariyani Zaenal yang mendirikan sebuah pusat krisis untuk memberikan konseling kepada para orangtua.
Ia turut membagi kisah inspiratifnya. Di pusat krisis ini, ia memberikan pelatihan kepada masyarakat terutama bagi ibu-ibu dan remaja agar dapat lebih memahami kesehatan reproduksi serta cara agar dapat melindungi diri dan anak-anak dari kekerasan.
Lewat pusat krisisnya, Mariyani turut menyebarkan kepedulian masyarakat luas tentang pentingnya pendampingan bagi para korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Di pusat krisis ini, selain kepedulian terhadap sesama, kaum perempuan juga peka terhadap kondisi lingkungan dimana mereka hidup.
Kemudian, dua wanita lainnya adalah Lulut Sri Yuliani dan Julita Joylita. Mereka menunjukkan dedikasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Lulut berhasil menggagas seni batik mangrove rungkut atau dikenal dengan nama batik seru yang merupakan batik alam khas Surabaya. Batik ini merupakan simbol pelestarian lingkungan dan penyokong ekonomi masyarakat.
"Dengan mengembangkan batik mangrove rungkut, saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Alam akan memberikan manfaat yang berlipat bagi kehidupan manusia jika kita bisa menjaga kelestariannya. Karenanya, penting bagi manusia untuk bisa hidup selaras dengan alam,” jelasnya.
Sementara Joylita, menjaga kelestarian alam dengan pemberdayaan kerajinan dari bahan eceng gondok. Di tangan Joylita, endeng gondok diubah menjadi kerajinan yang bernilai tinggi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kaum ibu.
“Upaya kita dalam melestarikan lingkungan tak hanya berguna untuk tumbuhan atau hewan yang kita lestarikan saja karena Tuhan menciptakan alam agar bermanfaat bagi manusia. Alangkah baiknya jika kita bisa mengambil manfaat dari alam tanpa merusaknya,” tuturnya.
Tupperware terus menggelar program Tupperware She CAN! Award guna mengenalkan kepada masyarakat luas para wanita Indonesia. Mereka dinilai telah berhasil mencerahkan, mendidik dan memberdayakan diri.
"Wanita menjadi agen perubahan adalah sosok wanita masa depan," kata Shahnaz Haque menutup acara Jangan Lupa Di Like Ya Gan
Judul : Inilah 4 Wanita Inspiratif Asal Surabaya
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Inilah 4 Wanita Inspiratif Asal Surabaya secara lengkap dan detail.