fashingnet.com-Nama Darin Mumtazah, siswi SMK berusia 19 tahun selama sebulan terakhir menjadi perbincangan ramai karena menikah siri dengan Luthfi Hassan Ishaaq alias LHI (mantan Presiden PKS) yang kini menjadi tahanan KPK terkait kasus korupsi suap kuota impor daging sapi. Ia ditenggarai menerima aliran dana daei LHI.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ternyata Darin, kelahiran Bondowoso 24 Maret 1994, anak semata wayang suami istri Ziad Hisyam Baladjam dan Mufidah Salim Attamimi telah menikah dengan LHI pada September 2012.
"Waktu itu saya ngobrol dengan Mufidah, dia bilang, 'saya udah ngawinin anak saya, tapi kalo sodara saya dari Cirebon tanya, jangan bilang-bilang ya, saya malu, mantu saya pejabat," ungkap Barkah, seorang tetanggga, menirukan ucapan Mufidah (ibunda Darin).
Pengakuan Mufidah bahwa sudah memiliki menantu tidak hanya dia ceritakan ke Barkah, tetapi juga tetangga lain. "Umi (panggilan Mufidah) cerita kalau sudah punya menantu. Waktu itu kompleks sini mau ada acara, jadi minta sumbangan ke tempat Umi, dia bilang: 'tunggu ya, nanti pas mantu saya datang, sekarang dia lagi di luar negeri, mantu saya ustadz," kata Emy, yang berjualan makanan dan minuman di samping rumah kontrakan Darin saat ditemui pada 30 Mei 2013.
Kebenaran tentang pernikahan Darin dengan LHI juga diungkapkan Sartini, mantan PRT Darin. Ia pernah bertemu dengan LHI sebanyak 2 kali selama bekerja di rumah Darin, dan kejadiannya selalu berlangsung di pagi hari. Dia sering melihat LHI mengobrol di ruang tamu sambil ngopi dengan ayah Darin sambil pakai sarung dan kaus kutang. Dan sehabis ngopi, LHI langsung masuk kamar Darin. "Waktu itu, Umi bilang ke saya: 'itu mantu saya'," ujar Sartini. sartini juga menceritakan bahwa saat ia membersihkan kamar Darin, ia melihat beberapa pakaian pria mulai dari kemeja, celana panjang hingga sarung yang digantung di balik pintu kamar.
Sumber-sumber lain mengatakan bahwa pernikahan antara LHI yang lebih tua 33 tahun, dengan Darin bisa terjadi karena Ziad, ayah Darin merupakan kader PKS sehingga mengenal LHI. Dan di saat bersamaan LHI sedang mencari istri muda.
Mufidah Salim Attamimi, Ibunda Darin ternyata profesi aslinya adalah germo
Sejak menikah, penampilan darin menjadi berbeda. Darin yang awalnya dikenal pendiam dan berpenampilan sederhana, penampilannya menjadi lebih modis. "Baju-bajunya kayaknya mahal-mahal. Sekarang dia punya beberapa iPhone dan BlackBerry sekaligus. Seminggu sekali ngeblow rambutnya ke salon dan sesekali mewarnai rambutnya", ujar Heru, pria yang bekerja di salah satu salon di daerah rumah Darin di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Heru juga menambahkan sekarang Darin suka menggunakan banyak perhiasan emas.
Fakta lain yang berhasil diperoleh adalah Ziad Hisyam Baladjam (ayah Darin) tidak memiliki pekerjaan, sedang ibu Darin, Mufidah, dikenal sebagai penjual pakaian keliling. Namun para tetangga Darin di Kebon Nanas mengatakan bahwa pekerjaan Mufidah sebagai penjual pakaian keliling hanyalah kedok belaka. "Dia itu mah germo, suka ngawinin perempuan-perempuan muda dengan pria-pria Arab di bawah tangan. Eh, sekarang kena de, jual anaknya sendiri ke aki-aki. Karma tuh", ungkap seorang pria paruh baya yang tidak mau disebutkan namanya dan telah tinggal puluhan tahun di kawasan Kebon Nanas sehingga cukup mengetahui tindak-tanduk Mufidah. "Jualnya 3 miliar tuh ke Luthfi, katanya sih sebagai mahar pernikahan," tambahnya. Ia juga mengatakan bahwa Mufidah adalah seorang pribadi yang sombong. "Maunya bergaul dengan jamaah (sebutan untuk orang Arab), tidak mau sama akhwal (sebutan untuk orang Melayu)," tambahnya.
Fakta lain juga diceritakan oleh seorang wanita yang cukup mengenal Mufidah dengan baik, dan meminta namanya disimpan. "Seingat saya, 2 tahun lalu, si Pida (panggilan Mufidah) bilang, 'saya mau jodohin anak saya, cariin orang arab dong'. Lalu, "Ternyata ada kenalan orang Arab yang mau menikahi anaknya tapi hanya sanggup bayar Rp 50 juta. Si Pida nolak. Kata si Pida waktu itu, kalau dia mau sediain satu rumah, baru bisa nikahi anaknya" tuturnya.
Wanita tersebut bercerita bahwa Mufidah memang pekerjaannya adalah sebagai mucikari bagi perempuan muda yang butuh uang untuk dinikahi dibawah tangan dengan pria-pria Arab.Dulu Mufidah bisa dapat komisi sampai Rp 15 juta, tapi sekarang orang-orang arab sudah pintar. "Mufidah kurang disukai sebagai germo, karena suka potong kompas agar dapat komisi besar," tambah wanita tersebut.(Femme, Bintang dan dari berbagai sumber lain)