• Beranda
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Versi Seluler
FashingNet
  • Artis Hot
  • Alkisah
  • Dewasa
  • Extreme
  • Misteri
  • Lifestyle
  • Sepakbola
  • Teknologi
  • Unique
  • TOP10
  • Funny
Home » Artikel Alkisah » Perjalanan Hidup Seorang Bung Hatta

Perjalanan Hidup Seorang Bung Hatta

“……….Hujan air mata saat dari pelosok negeri saat melepas engkau pergi.Berjuta kepala tertunduk haru,………..”
Ini adalah cuplikan lagu Bung Hatta karya Iwan Fals ketika sang proklamator ini pergi.Berikut ini adalah kisa perjalanan salah serang putra terbaik bangsa kita,seorang proklamator,seorang yang sangat peduli pada negara ini,seorang nasionalis sejati.
http://sudhew.files.wordpress.com/2008/08/hatta.jpg?w=300&h=278
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.
Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”–Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.

PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama “Indonesia”, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, “Indonesia” secara resmi diakui oleh kongres. Nama “Indonesia” untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.

Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi “Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan” di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L ‘Indonesie et son Probleme de I’ Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).
Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama “Indonesia Vrij”, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.
Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.
Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul “Soekarno Ditahan” (10 Agustus 1933), “Tragedi Soekarno” (30 Nopember 1933), dan “Sikap Pemimpin” (10 Desember 1933).
Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.

Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, “Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani.” (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.

Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.”
Proklamasi
 
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.

Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.
Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.

Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.

Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.

Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.
Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.

Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.
Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”.
Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.
Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis “Demokrasi Kita” dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu.

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi’ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Jangan Lupa Di Like Ya Gan...



Ditulis oleh Eric Cantona, - Rating: 4.5
Judul : Perjalanan Hidup Seorang Bung Hatta
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Perjalanan Hidup Seorang Bung Hatta secara lengkap dan detail.

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk "Perjalanan Hidup Seorang Bung Hatta"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Followers

Label

Artikel 10 Artikel Alkisah Artikel Artis Artikel Binatang Artikel Dewasa Artikel Extreme Artikel Lifestyle-Health Artikel Lucu Artikel Misteri Artikel News Artikel Sepakbola-Sport Artikel Teknologi Artikel Unik Budaya Cerita Dewasa Film Gadget ilustrasi Video Lucu

Arsip Blog

  • ►  2014 (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (1589)
    • ►  December (7)
    • ►  September (2)
    • ►  July (48)
    • ►  June (245)
    • ►  May (239)
    • ►  April (244)
    • ►  March (277)
    • ►  February (262)
    • ►  January (265)
  • ►  2012 (5948)
    • ►  December (325)
    • ►  November (377)
    • ►  October (540)
    • ►  September (379)
    • ►  August (386)
    • ►  July (465)
    • ►  June (534)
    • ►  May (483)
    • ►  April (658)
    • ►  March (728)
    • ►  February (531)
    • ►  January (542)
  • ▼  2011 (3421)
    • ►  December (731)
    • ►  November (489)
    • ►  October (461)
    • ►  September (283)
    • ►  August (172)
    • ►  July (263)
    • ▼  June (198)
      • Gadis-gadis Milter dari Berbagai Negara I
      • Gadis - Gadis Militer Cantik dari Berbagai Negara II
      • Sejarah dan Kisah Laut Mati
      • Negara Paling Banyak Perempuan yang Punya Payudar...
      • Ini Dia Mouse Pad Yang paling di Cari Oleh Pria(FOTO)
      • 4 Ciri Cowok yang Tak Pernah Bisa Melupakan Mantannya
      • 4 Prilaku Wanita yang Tidak Disukai Pria
      • Gadis Ini Menangis Darah 50 Kali Sehari(FOTO)
      • Model Seksi dan tercantik Jepang Kayo Satoh Ternya...
      • Pose Hot Irina Shyak Dalam Bikini 2011
      • Ini Dia Mobil Pikap Tercepat di Dunia
      • iPad, Senjata Baru Tentara Singapura
      • Facebook Kehilangan Penggemar di Negara-negara Kaya
      • Perempuan Cantik Memotret Diri Sendiri Sedang Mela...
      • Sangat Mengenaskan, TKI Muda Diperkosa, yang Tua B...
      • Rahasia Dibalik Bokong Syahrini
      • Aturan-Aturan Bertengkar Dengan Pacar
      • Rahasia Membuat Wanita Muncrat Saat Orgasme [pria ...
      • "Aneh Tapi Nyata" Wanita Berkaki Empat(FOTO)
      • Foto Seleksi Penerimaan Karyawan diPanti Pijat++
      • 4 Fantasi Seks Terhebat Wanita
      • Banyak Perempuan Tak Tahu Orgasme
      • Kejadian Nyata Dengan Ciuman Seorang Cewek Mengaga...
      • Foto-Foto Hot Tarra Nadhira Mahasiswa BINUS
      • Bikini Supermini yang Berbahaya Digunakan di Panta...
      • Ini Dia Algojo Pancung Termasyhur di Arab Saudi
      • Bidikan Kamera Terbaik Pada Bagian SENSITIF Selebr...
      • Ini Dia Foto-foto Mantan Pegawai Hillary Clinton y...
      • Ini Dia Pemilik Mr P Terpanjang di Dunia,Jonah Falcon
      • Percaya Nggak? Air Ludah Bisa Meramal Usia Seseorang
      • Video Hukum Pancung Ruyati :Berduka
      • 20 Jenis Ponsel Penyebab Kanker Otak
      • Seniwati Jepang Miru Kim Foto Bugil di Bangunan Tu...
      • Beredar Kabar Tusuk Gigi Bisa Sebarkan Virus HIV
      • Gereja Bawah Tanah Terindah Di Dunia (Katedral Garam)
      • Iklan Pocari Sweat Versi Jepang(VIDEO)
      • Keindahan Tubuh Anna Kournikova dalam Balutan Bikini
      • Rini Aswara, Guru Paling Sexy di Indonesia
      • Ereksi Lembek Tanda Punya Penyakit
      • Total 'Angpau' Pernikahan William-Kate Rp 13,7 Miliar
      • Nokia dan 9 Merek Ini Akan Lenyap pada 2012
      • 2050, Jakarta Terancam Jadi Kota Mati
      • Pria Ini Boleh Naik Pesawat Meski Berbikini
      • Gadis Remaja Rela Jual Keperawanan Demi iPhone 4
      • Ini Dia Tukang Parkir Tertua di Jakarta
      • Indera Keenam Manusia Mampu Melihat Medan Magnet
      • Hai Perempuan Seksi, Hati-hati Berbikini Minim di ...
      • Dengan Bayar Rp 2 Juta Bisa Cicipi Makanan di Tubu...
      • Agum Gumelar Bakal Laporkan Prince Ali ke FIFA
      • Tips Sukses Gunakan Twitter dalam Bisnis
      • Ditinggal Tunangan, Bos Playboy Sudah Punya Ganden...
      • Kontes Mencium Payud4ra Cewek di Jepang(VIDEO)
      • Kontes Menjepit Ponsel Dengan Payud4ra di China
      • Foto – Foto Wanita China Yang Menakjubkan
      • Keajaiban-Keajaiban Yang Ada di indonesia
      • Ini Dia Kalo Superhero Sudah Pensiun(FOTO)
      • Celana Dalam Khusus Untuk Ninja
      • Bau Miss V Tak Sedap, Jangan Sembarang Douching!
      • Ternyata, Sepak Bola Bikin Tubuh Wanita Aduhai
      • Wow..400 Orang Bu6il Bareng di Pantai
      • Pesawat Penumpang Hipersonik Ini Terbang 40 Tahun ...
      • 10 Mobil Terbaik dan Tercepat Dalam 10 Tahun Tera...
      • Ruyati TKW Dipancung, Pemerintah Indonesia Hanya M...
      • Foto Dari Kejadian Yang Luar Biasa Tanpa Photoshop
      • Gadis Warior Yang Hot dan Sexy(FOTO)
      • Papan Iklan Yang Unik dan Keren
      • Wanita Telanjang Nekat Melompat Dari Atas Apartemen
      • Kumpulan Foto-foto dan Tingkah Laku Lucu...dan Cum...
      • Posisi Yahud ML Orang Gemuk
      • Video Seorang Pramugari Ganti Seragam Dalam Kereta...
      • Microsoft: Standar Grafik 3D untuk Web Terlalu Berat
      • Situs Proyek 'Harry Potter Baru' Gemparkan Dunia Maya
      • Sebulan Penuh, 68 Mal Jakarta Banting Harga Gila-g...
      • Astaga, Ada Planet Jupiter Terlihat di Sanggau
      • Rayakan Kelulusan, Lima Pria Lari Telanjang Kelili...
      • Wow...Pasangan Ini Asyik Ciuman Saat Kerusuhan
      • Ini Dia Tempat Teraman Jika Kiamat Datang
      • Lima Negara Paling Berbahaya bagi Perempuan
      • 25 Bintang Porno Jepang Bikin Girlband(VIDEO)
      • 10 Ukuran Cantik dan Seksi di Mata Pria
      • Mimpi Bercinta dengan Mantan, Apa Artinya?
      • Ini Alasan Wanita Suka Dipeluk Usai Bercinta
      • Ini Dia Sopir Paling Kaya di Dunia
      • 8 Aksi Pria Ini Bikin Wanita Klepek-Klepek
      • Dewi Persik Tantang Ketua FPI Tidur Bareng
      • 12 Danau Terindah di Dunia
      • Ini Dia 9 Hotel Termahal di Dunia
      • Peramal Kiamat Asal Amerika Kena Azab
      • Mitos Masyarakat Seputar Gerhana Bulan
      • Keong Yang Paling di Sayang Kaum Hawa(FOTO)
      • Perawat Nakal Dilarang Perlihatkan Belahan Payudara
      • 10 Tanda-Tanda Sakit Yang Sering di Abaikan Oleh Pria
      • Gila..!! Pasangan Ini Bersetubuh di Altar Katedral
      • Bintik Matahari akan Menghilang! Bumi Terancam Zam...
      • Gadis Cantik dan Berpendidikan Buka Baju Demi Cari...
      • Indahnya Tubuh Sexy Cut Mutia(FOTO)
      • 12 GadisTercantik dari Arab(FOTO)
      • LambangToilet dari Berbagai Negara Yang Unik dan Lucu
      • 6 Senjata Sniper Tercanggih Di Dunia
      • 6 Tanda Wanita Pencandu Sex
    • ►  May (270)
    • ►  April (296)
    • ►  March (180)
    • ►  February (62)
    • ►  January (16)
  • ►  2010 (179)
    • ►  December (74)
    • ►  November (102)
    • ►  October (2)
    • ►  March (1)

Rekomendasi Teman

STATISTIK

HTML hit counter - Quick-counter.net Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Copyright © 2012 FashingNet - All Rights Reserved
Creative by Admin Fashingnet - Powered by Blogger