Fashingnet.com,
Berawal dari pertemuan dengan beberapa dokter dan pakar kecantikan usai peresmian salah satu gerai produk kecantikan, saya terlibat obrolan tentang penemuan “tidak sengaja” dari seorang teman, dr. Gustaaf Kusno.
Obrolan dengan dr. Gustaaf berawal dari sebuah tulisan (saya sudah mendapatkan ijin dari penulisnya).
Menatap seorang wanita dengan kecantikan sempurna dengan air muka yang bersinar penuh pesona sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa buat saya. Sebagai lelaki yang kebetulan juga dokter gigi, saya tidak henti-hentinya mengagumi keelokannya meskipun tanpa menyatakannya dengan kata-kata. Sampai saya membuat dental x-ray foto rontgen gigi dari wanita ini!
Saya terpana melihat foto rontgen ini, karena di situ jelas-jelas terlihat jarum-jarum kecil di bawah kulit di sekitar pipi dan dagu. Di dalam dunia kedokteran, jarum-jarum kecil ini digolongkan sebagai ‘benda asing’ (foreign bodies) yang secara tidak disengaja masuk ke dalam tubuh manusia manakala mengalami kecelakaan (misalnya pecahan kaca, pecahan peluru dan sebagainya). Namun temuan yang saya lihat bukan karena ketidak-sengajaan, melainkan justru ’didambakan’ oleh si pemilik wajah yang dikenal dengan nama susuk (charm needles)”.
Perbincangan tentang kecantikan dan kharisma seseorang dengan dr. Gustaaf semakin seru. Di jaman modern ini, seseorang rela melakukan bedah plastik dan cara-cara yang lain (seperti contoh di atas) agar bisa tampil lebih menarik. Perilaku ini bukan monopoli kaum hawa saja. Kaun adam pun tidak kalah rutin mengunjungi klinik atau salon kecantikan untuk merawat wajah dan penampilannya.
Dari hasil diskusi dengan beberapa dokter ahli kecantikan dan pakar make-up yang biasa mendandani selebriti untuk show terungkap beberapa rahasia. Mereka berpendapat, merias atau mendandani orang yang sedang ngambek (depresi atau stres) sangat sulit. Apapun caranya, hasil riasan tidak bisa optimal.
Ketika tengah asyik berbincang tentang usaha seseorang untuk memperoleh kharisma, daya tarik yang memesona, seorang kolega berseru. “Kalau mau cantik dan berkharisma, pakai susuk Bunda Theresia. Jangan pakai susuk lain atau bedah plastik. Susuk Bunda Theresia sepanjang hidup, bahkan sudah matipun masih menyala pesonanya”.
Serentak kami menatapnya sambi bertanya, “Apakah susuk Bunda Theresia itu?”. Kalau dilihat dari fisik, semua orang mengetahui Bunda Theresia dari Calcuta itu tidak cantik. Ini fakta jika ukuran kecantikan seperti wajah-wajah bintang film dunia.
Kolega tersebut menjelaskan, sampai saat ini, jika dia membicarakan Bunda Theresia, rasa merinding masih keluar. Bukan karena takut tetapi merasa ada sesuatu yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata yang membekas dalam sanubarinya. Dia bercerita tentang pengalamannya ketika mengikuti “Women World Summit di Beijing September 1996”.
Saat itu, sejumlah ibu negara dan tokoh-tokoh wanita dunia berkumpul dengan beragam gema. Di tengah kebisingan obrolan antarmereka, suasana mendadak sunyi hening tatkala seorang ibu tua dengan pakaian sederhana dan badan yang tua renta berjalan memasuki arena. Ibu itu ternyata Ibu Theresa yang begitu berkharisma sehingga mampu membuat semua mulut terdiam serta mata terbelalak. Padahal, beliau sosok tua yang sederhana.
Penampilan wanita tua sederhana ternyata mampu menarik perhatian di tengah gemerlapnya pakaian dan anggunnya penampilan para ibu negara seluruh dunia. Apa yang membuatnya mampu membungkam mulut dan membelalakan mata orang banyak? Tentu saja, jawabannya adalah kharisma, energi yang memancar dari dalam keindahan batinnya!
Kharisma adalah Konsekuensi Perbuatan
Apakah kharisma itu? Kharisma berasal dari bahasa Yunani Charizethai yang berarti pemberian Tuhan yang menampilkan sesuatu yang lain dari seorang manusia, baik itu berupa keangunan, kecantikan, dan kebaikan serta keuletan. Bisa ditarik kesimpulan, kharisma adalah sebuah konsekuensi perbuatan positif yang memancar dari diri seseorang.
Kharisma bukan hal yang dicari-cari atau memakai tambahan tempelan jimat-jimat, seperti susuk dan sebagainya. Kharisma tidak akan muncul ketika seseorang menghujat dan merendahkan orang lain supaya diri merasa tinggi, merasa hebat, tanpa cacat cela.
Seperti inner beauty (kecantikan batin) yang bisa menjadi inner power (kekuatan dari dalam), kharisma pun demikian. Orang akan merasakan energi positif memancar keluar dari seseorang yang mempunyai kharisma seolah memberi daya tarik kepada orang-orang yang berinteraksi dengannya. Kharisma tidak bisa digembar-gemborkan oleh diri sendiri dengan bertepuk dada dan menyatakan dirinya mempunyai kharisma atau inner beauty. Jadi, bisa disimpulkan, kharisma maupun inner beauty hanya bisa dirasakan dan terlihat oleh orang lain. Bukan sebagai pengakuan diri sendiri.
Nah, jika ingin berkharisma dan menjadi orang yang disenangi atau diakui sebagai orang baik, kita sepertinya harus meminjam dan memakai “susuk” Bunda Theresia. Dijamin, susuk ini membuat kita berkharisma, memancarkan sinar indah dan diakui oleh orang lain. Bukan sekadar mengaku semau gue.
Seperti apakah “susuk” Bunda Theresia ini? Susuk ini dijabarkan oleh sang Bunda dalam sebuah puisi berjudul “Pada Akhirnya”. Jika kita menghayati dan melaksanakan apa yang dipaparkan Bunda dalam puisinya, susuk sang Bunda akan meresap ke dalam sanubari dan memunculkan kharisma kita. Kita menjadi orang yang menarik. Berikut puisi sang Bunda.
Pada Akhirnya
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tapi bagaimanapun, tetap berbaik hatilah
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; tapi bagaimanapun, berbahagialah
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; tapi bagaimanapun, jadilah sukses
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; tapi bagaimanapun, bangunlah
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang; tapi bagaimanapun, berbuat baiklah
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu
Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu. Ini bukan urusan antara engkau dan mereka
Bunda Theresia (27 Agustus 1910 – 5 September 1997) meninggal di Calcuta, India
Jangan Lupa Di Like Ya Gan...
http://fashingnet.com/
Judul : Berkharisma Berkat Susuk Bunda Theresia
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Berkharisma Berkat Susuk Bunda Theresia secara lengkap dan detail.