Sidang kongres PSSI berakhir tanpa Ketua Umum PSSI baru. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar memilih menghentikan kongres PSSI, setelah empat jam sidang terus memanas.
Agum Gumelar yang didampingi utusan FIFA, malah terus didesak para peserta kongres PSSI untuk memberikan kesempatan bagi Ketua Komite Banding PSSI, Achmad Riyadh mempresentasikan keputusan hasil banding yang meloloskan George Toisutta-Arifin Panigoro.
Padahal sejak dibuka, kongres PSSI memberikan secercah harapan masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia. Lagu Indonesia Raya berkumandang, dan aksi mengheningkan cipta pun berjalan lancar.
Agum Gumelar, dan Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo memberi sambutan dengan penuh senyum, dan terkadang tawa. Bahkan, hingga sesi pertama acara ini dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, kongres PSSI seolah memberi harapan adanya ketua umum PSSI baru. Apalagi, kongres kali ini bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional.
"Dengan resmi kongres PSSI 2011 dibuka. Salam olahraga," kata Menpora Andi Mallarangeng saat membuka Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 20 Mei 2011.
Suasana panas mulai mencuat, ketika Agum Gumelar bersama sejumlah utusan FIFA memimpin persidangan Kongres. Di sesi kedua ini, beberapa anggota kongres mempertanyakan perihal George Toisutta dan Arifin Panigoro yang tidak bisa ikut pemilihan. Padahal, Agum baru akan membahas agenda Kongres PSSI.
Atas pertanyaan tersebut, Ketua Normalisasi Agum Gumelar kemudian menjelaskan keputusan itu datang dari FIFA. Toisutta dan Panigoro tak bisa ikut bursa karena memang tidak diverifikasi.
Sekitar pukul 17.30 WIB, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass pun memberikan penjelasan sikap FIFA atas Toisutta dan Panigoro. Bahkan, Wakil FIFA Thierry Regenass mendesak agar peserta menjalani agenda sesuai dengan rencana awal yakni langsung memilih Ketua, Wakil Ketua, dan Ketua Komite Eksekutif.
Penjelasan Thierry Regenass tidak lagi didengar kelompok yang menghendaki Komite Banding untuk memberi penjelasan. Lantaran memasuki waktu sholat magrib, sidang pun diskors.
Sekitar pukul 19.00 WIB, sidang kembali dibuka. Namun, lagi-lagi kongres PSSI berjalan alot. Aksi saling memaksakan kehendak itu kemudian makin runcing dengan mundurnya salah seorang anggota Komite Normalisasi, FX Hadi Rudiatmo, yang merasa kesal dengan ulah para pemilik suara yang mendesak agar keinginan mereka dikabulkan Agum Gumelar sebagai ketua sidang.
Hadi Rudiatmo kemudian angkat suara, dan memutuskan mengundurkan diri dari Komite Normalisasi dan meninggalkan arena kongres. Aksi tersebut kemudian makin memicu para peserta kongres untuk segera mengambil alih pimpinan sidang, yang mereka nilai tak lagi perlu dipertahankan.
Beberapa saat setelah aksi walk out Rudi tersebut, Agum Gumelar meminta waktu kepada peserta sidang.
"Saya sudah menawarkan ... Ya ampun ya rabbi. Baik saudara-saudara sekalian, karena suasana tidak kondusif dan tidak dpat menghasilakn keputusan. Saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Sidang ini saya nyatakan dihentikan," kata Agum Gumelar yang langsung mengetuk palu.
Agum, bersama sejumlah anggota Komite Normalisasi lain, dan tentu saja perwakilan FIFA serta AFC kemudian memilih kabur dari arena kongres.
tribunnews.com
Judul : Kronologis Kongres PSSI Sampai di Hentikan Oleh Agum Gumelar
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Kronologis Kongres PSSI Sampai di Hentikan Oleh Agum Gumelar secara lengkap dan detail.