Anjing selalu menjadi andalan bagi aparat keamanan, termasuk saat Perang Dunia I. Bahkan, rezim Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler memiliki program pelatihan agar anjing dapat berbicara, membaca, dan menulis.
|
Adolf Hitler dan anjing kesayangannya, Blondi. |
Hitler memang dikenal sebagai penyayang anjing. Dua anjing kesayangannya dari jenis shepherd diberinya nama Blondi dan Bella. Namun, beberapa saat sebelum bunuh diri dalam bunkernya pada 1945, Hitler membunuh Blondi.
Karena kecintaannya pada anjing, Hitler mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama the Tier-Sprechschule ASRA. Lokasinya di Kota Hanover dan dikepalai oleh Margarethe Schmidt. Sekolah khusus anjing itu berdiri pada 1930-an dan muridnya adalah anjing-anjing terlatih dari seantero Jerman. Pelatihan ini bertujuan agar anjing-anjing itu bisa membantu prajurit Nazi, termasuk menjaga kamp tahanan.
Hasilnya, menurut penelitian DR Jon Bardenson dari Universitas Cardiff, Inggris, sungguh menakjubkan. Anjing yang diberi nama Rolf dilaporkan mampu berbicara dengan cara mengetuk kaki depannya di papan tulis. Tiap huruf diwakili dengan jumlah ketukan berbeda. Bahkan, sejumlah spekulasi menyebutkan ia belajar bahasa asing, menulis puisi, dan bisa meminta tamu perempuan untuk mengibaskan ekornya (bokongnya).
Anjing bernama Kurwenal mampu mengenali tiap huruf dengan jumlah gonggongan berbeda untuk masing-masing huruf. Bahkan, bisa mengikuti satu kalimat: “Lapar! Beri saya kue.”
“Ada sejumlah percobaan aneh selama masa perang di Jerman soal komunikasi antara anjing dan manusia,” kata Bardenson.
http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2011/05/25/brk,20110525-336631,id.html
Judul : Nazi Pernah Latih Anjing Berbicara
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Nazi Pernah Latih Anjing Berbicara secara lengkap dan detail.