Fashingnet.com Seorang wanita Indonesia yang ditemukan dalam kondisi terpotong-potong terbungkus kantong plastik bersama anak kecil di Apartemen Astaria, Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia, pada pekan lalu, telah diidentifikasi bernama Suramlah Nidin. Sebagaimana dilasir New Straits Times, Selasa (9/8/2011), Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia telah mengungkapkan identitas wanita itu setelah melakukan pemeriksaan sidik jari dengan data yang dimilikinya.
Suramlah, 35 th, terdaftar sebagai warga Rukun Tetangga (RT) 011 Rukun Warga (RW) 001 di Desa Sukowono, Kecamatan Pujer, Bundowoso, Jawa Timur, Indonesia.
Juru bicara KBRI, Sastradiredja Suryana, mengatakan bahwa dilihat dari RT dan RW, maka diklasifikasikan untuk wilayah di Indonesia.
"Kami berharap polisi akan mampu mengungkap motif pembunuhan dan memecahkan kasus ini segera. Kami akan memberikan bantuan apa pun yang diperlukan," kata Suryana.
Catatan kepolisian setempat menunjukkan bahwa Suramlah pernah dideportasi pada 2008 setelah ditangkap di Kajang, karena tidak memiliki surat-surat identifikasi yang resmi sebagai pekerja. Bagaimana dan kapan dia kembali ke Malaysia, sampai saat ini masih diselidiki oleh polisi.
Pihak berwenang yakin bahwa tubuh anak laki-laki berusia 5 tahun, yang juga ditemukan dalam unit apartemen, adalah anak Suramlah. Namun, mereka belum bisa memberikan identitas anak Suramlah tersebut.
Dalam sebuah operasi, kepolisian setempat telah menangkap delapan pekerja asal Bangladesh dan menyita pisau dari salah satu tersangka. Dan seorang tersangka juga diyakini memiliki hubungan asmara dengan Suramlah.
Kepala polisi Selangor, Datuk Tun Hisan Tun Hamzah, mengatakan Suramlah dilaporkan hilang pada 29 Juli. Mengenaskan, ia bersama anaknya yang masih berusia 5 tahun justru ditemukan dalam kondisi tubuh telah terpotong-potong di sebuah ruangan yang ditinggalinya di lantai lima, blok Chryssa, pada 3 Agustus 2011, lalu.
Laporan orang hilang itu disampaikan oleh suami Suramlah, Sabahan (29 th), suami yang menikahinya pada 2005. Dia sempat dimintai keterangan oleh polisi pada Senin, setelah mengidentifikasi istri dan anak kandungnya.
Penemuan mengerikan itu terjadi saat Rita, seorang petugas kebersihan asal Indonesia tersandung potongan sisa-sisa tubuh wanita dan anak di sebuah kompleks apartemen. Rita mengaku telah merasakan sesuatu yang tidak beres sebelum tersandung pada mayat tak utuh tersebut. "Pintu ruangan ditutup pada Senin dan Selasa, dan segalanya tampak baik-baik," ujarnya.
Tapi hari berikutnya, ia melihat pintu terbuka dan bau mengerikan itu berasal dari ruang itu. "Itu adalah perasaan aneh, tapi aku langsung pergi. Ketika saya masuk toilet, aku melihat sebuah sarung bantal yang telah terbungkus di kursi toilet."
"Ada belatung di atasnya dan kemudian saya melihat kaki di sampingnya."
Tun Hisan mengatakan polisi menemukan sebuah palu di tempat tinggal pelaku, yang diyakini menjadi senjata pembunuhan.
Delapan warga Bangladesh yang berusia antara 26 hingga 38 tahun, ditangkap dan akan menjalani investigasi lanjutan hingga 13 Agustus 2011. Mereka juga tinggal di lantai lima blok yang sama dengan Suramlah.
tribunnews.com
Jangan Lupa Di Like Ya Gan...
http://fashingnet.com/