fashingnet.com-Bukan hal baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah-marah di hadapan banyak orang. Tak ayal, para menteri, kepala daerah, bahkan calon perwira pun kena semprot presiden
.
Terbaru, saat Presiden SBY memberikan kuliah umum di hadapan 1.000 perwira siswa Sesko TNI, Sesko Angkatan dan Sespimmen Polri di Gedung Sudirman, Markas Besar Angkatan Darat Sekolah Calon Perwira (Secapa AD), Jalan Hegarmanah, Bandung, Jumat. Kepala negara tak bisa membendung amarahnya saat melihat 7 calon perwira tampak asyik ngobrol, sementara sang presiden sedang memberikan sambutan.
"Kalian satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, kayanya bicara terus," tegur SBY dengan intonasi tegas kepada perwira yang duduk di barisan depan.
SBY kembali melanjutkan, "Kalian tahu mendengar itu adalah bagian dari menyempurnakan kepribadian. Kalau ada orang bicara harus mendengar," lanjut SBY.
Dalam catatan redaksi jurnaldunia.com, kemarahan Presiden SBY saat pidatonya tidak didengar bukan sekali ini saja. Setidaknya sebelumnya ada beberapa kesempatan yang membuat kepala negara 'murka'.
Saat Presiden SBY memberikan sambutan dalam acara pembekalan konsolidasi pemerintah daerah di Gedung Lemhannas Jakarta pada 2008 silam, bahkan SBY sampai mengetok podium. Penyebabnya, ada peserta pembekalan yang tidur. "Bangunkan yang tidur itu. Kalau mau tidur, silakan di luar," kata Presiden SBY dengan nada kesal.
"Seharusnya merasa berdosa pada rakyat. Saat kita bicarakan masalah rakyat kok malah tidur," ujar Presiden SBY.
Presiden tak tanggung-tanggung juga marah kepada jajaran Kabinet Indonesia Bersatu yang kepergok ngrumpi saat sidang kabinet. SBY bahkan sampai menunjuk tangannya ke arah pimpinan badan yang duduk di tengah lingkaran arah ruang sidang.
Di barisan itu duduk berjejer Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Didi Widayadi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sjamsir Siregar, dan Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog.
"Hei, jangan mengobrol sendiri. Dengarkan! Jangan bicara sendiri. Ini masalah yang sangat penting," kata Presiden. Mereka yang diperingatkan Presiden pun tampak malu-malu dan akhirnya mendengarkan omongan Presiden dengan khidmat.
Penyebab kemarahan Presiden bukan saja lantaran omongannya tidak didengar saat pidato. Dalam berbagai kesempatan, Presiden sering marah terkait dengan hal-hal teknis, semisal sound system atau alat-alat penunjang jumpa pers tidak berfungsi secara baik.
Presiden SBY pernah marah karena gagal memantau 42 jalur titik mudik 2010 melalui media teleconference akibat gangguan jaringan Telkomsel. Presiden pun langsung menegur Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.
"Kemana Dirut Telkomsel," tanya SBY saat mengetahui adanya gangguan telekomunikasi sehingga menghambat SBY untuk melakukan teleconference, di Posko Lebaran, Cikopo, Cikampek, Jawa Barat.
"Tolong Mensekab (menteri sekretaris kabinet) sampaikan kepada Dirut Telkom dan Dirut Telkomsel agar turun ke lapangan jangan hanya duduk di belakang meja. Pastikan sistem harus bekerja dengan baik," tegur Kepala Negara.
Presiden SBY juga pernah marah saat suporter yang membakar petasan dan melempar botol air minum kemasan ke lapangan saat pertandingan Indonesia vs Bahrain, 6 September 2011 lalu. Presiden langsung meninggalkan podium tempat ia menonton bersama rombongan.
Melihat suporter membakar kembang api dan melemparkan botol kemasan air minum ke dalam lapangan, Presiden langsung berdiri. Sontak wajah Presiden marah dan menunjuk ke arah tribun penonton tersebut sambil berlalu meninggalkan tribun.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan