Perempuan berjilbab itu pasrah saat teman-teman prianya memotong rok abu-abunya secara bergiliran. Rok abu-abu yang panjangnya hingga di bawah mata kaki itu dipotong bergantian dengan gunting hingga di atas lutut.
Siswi lainnya tampak membuka jilbab, lalu mengecat rambut mereka, kemudian berpose "hot" dengan kamera handphone.
Tak cukup hanya potong rok dan lepas jilbab, selepas itu siswa-siswi SMA itu berpencar berpasangan. Mereka bergandengan tangan, duduk mesra berpelukan di pinggir pantai.
Itulah suasana perayaan kelulusan di Pantai Talang Siring, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin, 16 Mei 2011. "Saya belum tahu lulus atau tidak karena surat kelulusan dikirim langsung ke rumah, tapi ya corat-coret aja, ikut tradisi," kata Miftahul Khoir, salah seorang siswa.
Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam menyayangkan aksi potong rok dan lepas jilbab ini. Sebab, menunjukkan ujian nasional yang hanya mementingkan angka sebagai kelulusan, tidak menjamin baik tidaknya kepribadian siswa. "Ini bukti pendidikan moral di sekolah gagal," ujarnya.
Mestinya, kata politikus Demokrat ini, sekolah bisa mengemas acara kelulusan dengan kegiatan baik, seperti bakti sosial dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Data Dinas Pendidikan Pamekasan menyebutkan nilai kelulusan ujian nasional tahun ini mencapai 99 persen atau lebih baik dibanding tahun 2010 yang hanya 98 persen. Dari 9.101 siswa peserta ujian nasional, hanya 37 orang yang tidak lulus.
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2011/05/16/brk,20110516-334803,id.html
Judul : Rayakan Kelulusan, Siswi Lepas Jilbab dan Gunting Rok
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Rayakan Kelulusan, Siswi Lepas Jilbab dan Gunting Rok secara lengkap dan detail.