fashingnet.com-Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol
tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan
berkolesterol?
Kolesterol sesungguhnya dibutuhkan tubuh, tetapi peningkatan kadarnya, terutama jenis yang buruk, yaitu
low density lipoprotein (LDL), cukup berpengaruh pada terjadinya PJK.
Kolesterol
berperan penting dalam pembentukan membran sel, beberapa hormon, dan
vitamin D. Organ hati membuatnya dan menghubungkannya ke pembawa protein
yang disebut lipoprotein, yang membuatnya larut dalam darah dan
ditransportasikan ke seluruh bagian tubuh.
Agar tidak terjebak dengan pengertian yang keliru tentang kolesterol, simak mitos dan fakta kolesterol di bawah ini :
1. Kolesterol itu jahatMitos.
Faktanya, kolesterol penting bagi fungsi tubuh. Dr. John Gullota,
ketua dari AMA Therapeutics Committee, seperti dikutip Good Health
& Medicine, menyatakan sekitar 75 persen dari kolesterol dihasilkan
oleh tubuh dan 25 persen diperoleh dari makanan.
Sebagian besar
kolesterol dibuat oleh hati dan penting untuk banyak proses, termasuk
produksi hormon seks dan vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf.
Kolesterol yang bergabung dengan protein membentuk lipoprotein membantu
perjalanan di aliran darah.
Ditambahkan oleh Prof. DR. Made
Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, meskipun dianggap
berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Manusia rata-rata
membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding
sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau
sekitar 200-300 mg secara normal berasal dari makanan, selebihnya
disintesis oleh tubuh.
2. Semua level kolesterol yang tinggi membuat Anda berisiko terhadap penyakit.Mitos. Tubuh
memerlukan kolesterol untuk membuat membran sel dan hormon. Ada dua
macam kolesterol yang mesti diamati, kolesterol baik yaitu HDL, dan
kolesterol jahat (LDL).
Kolesterol jahatlah yang membentuk plak
di dalam pembuluh arteri dan menimbulkan penyakit jantung. Sebaliknya,
kolesterol baik membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah.
Semakin tinggi HDL, akan semakin baik. Semakin rendah LDL juga akan
semakin baik.
Diet rendah lemak yang menyehatkan dan olahraga
secara alami akan membantu Anda mengelola kolesterol. Pengobatan akan
membantu kala diet dan olahraga tidak cukup.
3. Gejala risiko tinggi kolesterol bisa dilihat.Mitos.
Faktanya, satu dari lima orang Amerika memiliki kolesterol tinggi.
Sayang, banyak yang tidak mengetahuinya karena biasanya tanpa gejala.
Beberapa
orang hanya mempelajari kalau dirinya memiliki kolesterol tinggi
setelah serangan jantung atau stroke. Belum pasti apakah Anda mengalami
risiko tinggi kolesterol? Lakukan pemeriksaan kolesterol rutin setiap
lima tahun sekali, dimulai pada usia 20-an.
4. Pengobatan menjadi satu-satunya cara untuk mengelola risiko tinggi kolesterol.Mitos. Cara
utama untuk mengurangi risiko tinggi kolesterol adalah melalui diet,
olahraga, dan pengobatan. Namun, menurut Gullotta, “Lebih baik
menurunkan kolesterol secara alami bila Anda bisa melakukannya.”
Contohnya, pertahankan berat badan sehat, lakukan aktivitas fisik
minimal 30 menit setiap hari, dan konsumsi makanan sehat dengan
mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 7 persen dari kalori harian.
Olahraga dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.
Tip lainnya,
konsumsi kolesterol kurang dari 200 mg per hari, kurangi asam lemak
trans (minyak hidrogenasi), asup 25-35 gram serat, dan tingkatkan jumlah
asam lemak omega-3 dengan
makan
ikan dan atau suplemen minyak ikan. Bila diet dan olahraga saja tidak
cukup menurunkan kolesterol Anda, dokter kemungkinan akan
merekomendasikan pemberian obat.
5. Risiko tinggi kolesterol meningkatkan kemungkinan mengalami diabetes melitus tipe-2.Fakta. Risiko
tinggi kolesterol bisa berperan sebagian dalam perkembangan diabetes
tipe-2. Kolesterol baik di bawah 35 mg/dL merupakan salah satu faktor
risiko diabetes. Faktor risiko lainnya adalah kelebihan berat badan,
memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, tidak aktif, dan tekanan
darah tinggi.
Diabetes tipe-2 seperti risiko tinggi kolesterol,
bisa diam-diam. Anda bisa mengetahuinya sampai Anda mengalaminya.
Pelajari risiko diabetes Anda. Lakukan pemeriksaan gula darah puasa bila
Anda mengalami kelebihan berat badan.
6. Bila kolesterol total normal, Anda tidak berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.Mitos.
Faktanya, meski kolesterol total Anda normal, kurang dari 200 mg/dL,
kolesterol LDL yang tinggi atau HDL yang rendah justru akan meningkatkan
risiko penyakit jantung dan stroke.
Itu sebabnya, penting untuk
mengetahui seluruh angka-angka kolesterol Anda. Untuk mengurangi
risiko penyakit, lakukan pengecekan kolesterol dan ikuti perintah
dokter.
7. Rokok dan alkohol bisa memengaruhi kolesterol Anda.Fakta. Alkohol
dan rokok bisa mengubah kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan
alkohol dalam jumlah moderat (sekitar satu gelas per hari bagi wanita
atau dua gelas bagi pria) dapat meningkatkan kolesterol baik.
Sebaliknya, merokok sudah terbukti bisa menurunkan kolesterol baik.
Bila
Anda belum pernah mengonsumsi alkohol sebelumnya, tak perlu memulainya
untuk mendapat efek positif terhadap kolesterol. Sebab, diet
menyehatkan itu sendiri sudah dapat meningkatkan kolesterol baik.
Namun, bila Anda merokok, cobalah untuk berhenti. Tak hanya akan
membantu kolesterol, tetapi juga akan mengurangi risiko penyakit
jantung dan kanker.
8. Sebaiknya lakukan pemeriksaan kolesterol pertama kali saat berusia 45.Mitos.
Faktanya, memeriksa kolesterol saat usia sudah merambat naik bisa
membuat Anda kecolongan. Dalam situs WebMD dijelaskan bahwa setiap orang
sebaiknya melakukan pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali
dimulai pada usia 20 tahun.
Profil lemak puasa diperiksa setelah
Anda berpuasa selama 9-12 jam. Hasil tes akan memecah kolesterol Anda
menjadi beberapa bagian, yaitu trigliserida, HDL, LDL, dan kolesterol
total. Gambaran yang sehat, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, HDL
lebih dari 40 mg/dL, LDL kurang dari 100 mg/dL, dan kolesterol total di
bawah 200 mg/dL. Mulai memeriksa kolesterol sejak dini akan menempatkan
Anda dalam gaya hidup sehat di kemudian hari.
9. Menghilangkan daging, keju, dan lemak dari diet akan membuat semuanya baik-baik saja.Mitos.
Faktanya, menghilangkan satu atau dua dari kelompok makanan bukan
merupakan cara sehat untuk mengelola kolesterol. Tidak perlu
menghindarkan seluruh lemak, daging, dan produk susu dari diet Anda.
Kunci
untuk mengelola kadar kolesterol adalah mengontrol porsi dan keragaman
makanan. Makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol darah
lebih dari hal lainnya. Untuk itu, pembatasan asupan lemak jenuh dan
kolesterol dapat membuat perubahan.
10. Kolesterol setara dengan lemak.Mitos.
Faktanya, dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan
kelompok steroid, yaitu suatu zat yang termasuk ke dalam golongan lipid
atau lemak. Namun, kolesterol dan lemak merupakan substansi yang
berbeda. Satu makanan bisa tinggi lemak, tetapi bebas kolesterol,
misalnya minyak zaitun. Makanan lain bisa rendah lemak tetapi tinggi
kolesterol, seperti ginjal.
Untuk menjaga agar jantung Anda
tetap sehat, ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda
yang bersahabat dengan tubuh Anda.
11. Antioksidan hanya memberi perlindungan terhadap kanker.Mitos.
Faktanya, antioksidan juga melindungi terhadap kolesterol jahat,
seperti halnya penyakit jantung. Antioksidan memberi perlindungan
terhadap kerusakan radikal bebas. Antioksidan dijumpai pada kebanyakan
buah dan sayur. Teh hijau dan juga cokelat hitam dengan kualitas baik
adalah sumber antioksidan. Kehadiran antioksidan ini akan mengurangi
risiko penyakit jantung.
@Diana Yunita Sari
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
Agen Poker Online Agen Judi Online Agen Poker Online Agen Poker Agen Casino Online