fashingnet.com-Orang Indonesia biasa mengkonsumsi daging hewan seperti sapi, kerbau, ayam, ikan dan hewan lainnya sebagai menu makanannya. Namun, tak semua hewan lazim untuk dimakan.
Di Amerika Serikat (AS), seorang pria tewas setelah menjuarai lomba makan kecoa. Edward Archbold (32) jatuh sakit tak lama setelah kompetisi berakhir.
Dia jatuh tersungkur di depan toko yang menjadi lokasi diselenggarakannya lomba, Jumat (5/10) lalu. Edward dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RS terdekat.
Meski penyebab kematian Edward belum diketahui secara pasti, kebanyakan orang berpendapat Edward meninggal karena memakan kecoa.
Selain kecoa, masih banyak hewan yang tak lazim dimakan tapi tetap disantap manusia. Berikut lima hewan tersebut.
1. Ular
Ular bagi sebagian orang adalah hewan yang menakutkan karena memiliki bisa yang amat mematikan. Namun, bagi sebagian orang daging ular adalah makanan lezat yang dipercaya memiliki sejumlah khasiat.
Di Jakarta, para pedagang makanan dengan menu ular kobra biasa berjejer di Jl Mangga Besar Raya, Jakarta Barat. Mereka tak hanya menjual daging ular, tapi juga menjual darah ular.
Para pedagang biasa mengolah daging ular menjadi berbagai macam menu, di antaranya digoreng, disup, disate, bahkan dijadikan abon. Sementara, darah ular dijual untuk diminum pelanggan yang memesannya.
Kebanyakan orang percaya daging dan darah ular dapat meningkatkan kekebalan tubuh dari berbagai penyakit. Mereka juga percaya berbagai penyakit kulit bisa diobati dengan mengkonsumsi daging dan darah hewan berbisa itu.
2. Laba-laba
Sebagian orang mungkin enggan memakan hewan ini. Sebab, selain tak lazim dimakan, hewan ini juga mengandung racun.
Namun, di Kamboja laba-laba beracun yang dikenal dengan nama Tarantula dijadikan makanan dan cemilan oleh masyarakatnya. Laba-laba banyak dijual di Pasar Skuon di Kamboja Spiderville.
Sebelum dimakan, masyarakat sekitar biasanya mengolah laba-laba besar itu dengan cara digoreng dengan gula, garam dan bawang putih. Ada juga yang memberinya bumbu kari dan dicampur dengan makanan lainnya.
Masyarakat Kamboja awalnya mengkonsumsi Tarantula saat negara itu dilanda kelaparan di masa pemerintahan Khmer Merah pada 1970-an. Warga mengkonsumsi hewan itu untuk mengobati rasa lapar. Namun, seiring berjalannya waktu, warga justru menyukai menu laba-laba karena rasanya yang lezat.
3. Tikus
Kebanyakan orang mungkin menilai tikus sebagai hewan yang menjijikan. Jangankan untuk dimakan, untuk memegangnya pun banyak orang yang enggan.
Namun, hal berbeda terjadi di Vietnam. Daging tikus ternyata digemari layaknya warga Indonesia mengemari daging ayam.
Mereka membuat aneka macam masakan, seperti sup dan aneka gorengan daging, dengan bahan baku daging tikus. Menu makanan itu dijadikan lauk pauk untuk dimakan setiap hari.
Pada zaman Romawi kuno, daging tikus juga amat digemari. Daging tikus dianggap sebagai sajian lezat yang penuh protein.
4. Jangkrik
Selain laba-laba, jangkrik merupakan salah satu hewan yang sangat digemari warga Kamboja. Bagi mereka, hewan yang biasa mengeluarkan suara "krik-krik" itu merupakan santapan lezat penuh nutrisi.
Mereka biasa menggoreng jangkrik dengan bawah putih. Jangkrik yang telah diolah menjadi makanan dapat ditemukan di sejumlah pedagang makanan ringan di Phnom Penh, Kamboja.
Menu tersebut ternyata cukup menarik perhatian para turis yang datang. Rasanya yang gurih dan aromanya yang harum saat digoreng membuat para turis membuang jauh-jauh perasaan jijiknya dan mencoba menu jangkrik goreng itu.
5. Gorila
Gorila merupakan salah satu hewan yang keberadaannya saat ini terancam punah. Kebanyakan orang mungkin tak terpikirkan untuk menyantap daging hewan ini.
Namun, penduduk asli sejumlah negara di Afrika biasa menyantap mereka sebagai makanan yang lezat. Kebiasaan menyantap gorila telah menjadi tradisi yang sangat tua di Afrika.
Di Kamerun Selatan, 3.000 ekor gorila dibunuh setiap tahunnya untuk dijadikan makanan. Gorila, simpanse atau monyet merupakan hewan yang digemari untuk dimakan dagingnya di negara itu.
Meski para ilmuwan di Kamerun telah memperingatkan memakan daging gorila dapat menyebabkan HIV jenis baru, tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging hewan itu tak terpengaruh.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
Agen Poker Online Agen Judi Online