Inggris sedang sibuk mempersiapkan perhelatan agung, Pangeran William yang merupakan ahli waris kedua tahta kerajaan Inggris, akan menikah dengan kekasihnya Kate Middleton tanggal 29 April mendatang.
Hari pernikahan akan dirayakan sebagai hari libur nasional agar seluruh rakyat bisa bergembira.
Memang ada golongan amat minoritas anti monarki yang menanggapi peristiwa langka ini dengan bersungut-sungut.
Akan tetapi mayoritas masyarakat di Inggris memandang pernikahan ini sebagai peristiwa gembira bagi seluruh bangsa.
Efek sampingnya juga bagus dengan perkiraan peningkatan jumlah wisatawan yang ingin melihat kemegahan upacara pernikahan kerajaan.
Banyak harapan bergantung di pundak Pangeran William dan Putri Catherine.
William yang berusia 28 tahun selalu supel bergaul dengan segala lapisan rakyat dan sejauh ini tidak menunjukkan sifat-sifat buruk yang memalukan kerajaan.
Banyak pengamat menilai Pangeran William akan berperan besar dalam menjaga popularitas kerajaan di mata rakyat Ingggris.
Bikin pening
Citra William bertolak belakang dengan pamannya Pangeran Andrew yang dalam beberapa pekan terakhir membuat pening pemerintah Inggris.
Pangeran Andrew yang sejak tahun 2001 menjadi utusan khusus pemerintah Inggris untuk perdagangan internasional dan investasi menjadi sorotan karena pergaulannya dengan kriminal dan pengusaha hitam.
Sejumlah politisi dan bekas diplomat secara terbuka mempertanyakan apakah Andrew merupakan aset negara ataukah justru merusak reputasi negara ini.
Salah satu teman main Pangeran Andrew adalah seorang miliarder Amerika bernama Jeffrey Epstein yang beberapa tahun lalu dipenjara karena membayar seorang anak di bawah umur untuk melakukan perbuatan seksual.
Dengan adanya pergolakan di Tunisia, Andrew juga dikritik karena pernah menjamu menantu Presiden Tunisia ketika itu Zine al Abidine ben Ali, di Istana Buckingham.
Relasi sang pangeran juga termasuk menantu Presiden Kazakhstan bernama Timur Kulibayev, yang membeli rumah sang pangeran dengan harga tiga juta poundsterling di atas harga penawaran, artinya Andrew mendapat hadiah atau suap dari sang pengusaha.
Copot saja
Seorang bekas menteri muda luar negeri Inggris, Chris Bryant, menghimbau agar Pangeran Andrew dicopot dari jabatannya karena kedekatannya dengan Saif al-Islam Gaddafi dan seorang penyelundup senjata dari Libia bernama Tarek Kaituni.
Sementara seorang bekas duta besar Inggris untuk Tunisia mengatakan menantu Presiden Ben Ali yang dijamu Pangeran Andrew di Istana Buckingham adalah seorang penjahat.
Sejumlah bekas diplomat Inggris secara anonim juga menuduh Andrew bodoh, tidak sopan dan seringkali bertindak semaunya dan mengabaikan sikap resmi pemerintah dalam transaksi bisnis.
Buka pintu
Pangeran Andrew ditunjuk sebagai utusan khusus untuk memudahkan pengusaha-pengusaha Inggris bertemu dengan kalangan pemerintahan atau kerajaan, misalnya di negara-negara Teluk Persia.
Dengan diantar Pangeran Andrew, akan lebih banyak pintu yang terbuka sehingga transaksi bisnis bisa lebih lancar.
Setelah berita pergaulan Pangeran Andrew dan Jeffrey Epstein terungkap, juru bicara perdana menteri Inggris berucap sang pangeran akan dipecat apabila dia sekali lagi berbuat kesalahan.
Tetapi hari itu juga sikap pemerintah Inggris berubah, Perdana Menteri David Cameron mengatakan pemerintah mendukung sepenuhnya peran sang pangeran.
Sepertinya ada rasa sungkan di kalangan pemerintah Inggris untuk menyinggung Ratu Elizabeth dengan mempermalukan putranya.
Menteri perdagangan Inggris juga memuji peran Pangeran Andrew dalam mempromosikan perdagangan Inggris.
Akan tetapi suara-suara yang meragukan kepantasan sang pangeran sebagai utusan dagang tidak hilang jua.
Walaupun secara resmi dibantah, pembatalan kunjungan Pangeran Andrew ke Arab Saudi pekan depan ditafsirkan sebagai upaya untuk meredam kontroversi ini.
Berbeda dengan sistem monarki absolut yang berlaku di Arab Saudi dan negara-negara Teluk, di Inggris ratu dan keluarganya hanya menjadi simbol negara yang biasanya cuma menggunting pita atau melempar senyum kepada rakyatnya.
Mungkin saja Pangeran Andrew ingin berbuat lebih untuk negaranya, tetapi dampaknya malah membuat pusing pemerintah dan menjadi pergunjingan di media.
http://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2011/03/pangeran-andrew-bikin-malu-rat.html