Arya memang luar biasa. Bocah berusia enam tahun ini menargetkan 10 puncak gunung tertinggi lainnya di Indonesia usai sukses menjejakkan kaki di Gunung paling tinggi di Jawa, Gunung Semeru.
 |
BERBISIK - Bupati Pamekasan, Khalilurrahman berbisik kepada Arya Cahya Mulyana menjelang keberangkatan mendaki gunung, Kamis (12/5). |
Arya, panggilan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami istri Agus Sugianto dan Triyuli Mulyanti, akan mendaki satu persatu gunung itu selama tiga bulan terhitung mulai, Kamis (12/5/2011) sampai Minggu (21/8/2011).
Kesepuluh puncak itu adalah Gunung Ceremai (Jawa Barat, 3.078 m di atas permukaan air laut (DPL), Gunung Slamet (Jawa Tengah/ 3.432 m DPL), Gunung Sumbing (Jawa Tengah/3.340 m DPL), Gunung Sindoro (Jawa Tengah/ 3.155 m DPL). Gunung Lawu (Jawa Timur/ 3.265 m DPL), Gunung Rinjani (NTB/3.726 m DPL), Gunung Agung (Bali/3.124 m DPL), Gunung Welirang (Jawa Timur/3.156 DPL) dan Gunung Arjuno (Jawa Timur/3.339 DPL). Arya akan mengakhiri petualangnnya kali ini di puncak Semeru (Mahameru) tepat malam 17 Agustus 2011 untuk memperingati HUT Proklamasi RI.
Siswa TK Pertiwi Pamekasan ini berangkat bersama ayah dan empat anggota tim ekspedisi Cahaya Merdeka 2011, yakni Kusnindar, Kukuh, Zainal Abidin dan Sintia Anugerah.
Sebelum berangkat, Arya bersama rombongan lebih dulu singgah di Pendopo Ronggo Sukowati, Pamekasan minta doa restu dari Bupati Pamekasan, KH Khalilurrahman, Kamis (12/5), pukul 08.00 WIB.
Khalilurrahman mengatakan, sudah sepantasnya warga Pamekasan mendoakan pendakian 10 puncak di Indonesia ini. Sebab, selain bagi Arya dan keluarganya, juga kebanggaan masyarakat Pamekasan.
“Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita, karena di Pamekasan ini terdapat seorang ananda Arya yang masih siswa TK sudah bertekat untuk menaklukkan 10 puncak gunung tertinggi di Indonesia,” kata Khalilurrahman
Khalilurrahman berharap, semoga pendakian ini bermanfaat bagi bangsa dan negara, karena Arya membawa nama harum Pamekasan, tidak hanya nasional, juga internasional. Karena langkah Arya akan memecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI).
Sedang Agus Sugianto, ayah kandung Arya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Pamekasan, khususnya bupati merestui dan mendukung anaknya.
“Kami mohon doa restunya, dan kami berharap pada malam 17 Agustus mendatang, Arya dan tim pendaki sudah berada di gunung terakhir, di puncak Semeru. Malam itu nanti benderanya akan kami tancapkan,” kata Agus Sugianto.
Kepada Surya, Agus mengatakan, setelah ini ia bersama tim langsung menuju Desa Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat untuk menyiapkan pendakian pertama.
”Keinginan Arya mendaki 10 gunung ini sudah muncul tahun lalu, begitu turun dari Semeru. Tapi baru kesampaian sekarang karena persiapannya harus matang, mulai fisik, mental dan akomodasi,” kata Agus.
Memang, kata Agus, tidak ada persiapan khusus seperti latihan berat, karena Arya hanya dibiarkan berlari, jongkok, dan jungkir balik (koprol). Asal ada aktivitas. ”Dokter yang memeriksa juga mengatakan Arya sudah fit dan siap mendaki selama 3 bulan,” katanya.
Arya juga kerap bertemu para aktivis pecinta alam untuk bertukar pikiran dan berlatih bersama. Bahkan Arya ikut berlatih panjat dinding di kampus. Persiapan lain adalah menyediakan perlengkapan pendakian seperti baju tebal antihujan dan angin, serta sepatu gunung.
“Biarpun Arya siap, namun tim akan mengikuti kemampuan Arya. Jika Arya lelah, maka tim akan istirahat. Karena tidak ingin nanti Arya kecapekan, mengikuti irama pendamping yang fisiknya lebih kuat,” papar Agus Sugianto.
Ditambahkan, jika Arya sudah selesai menaklukkan 10 puncak gunung, ia akan menuruti keinginan Arya mendaki puncak gunung salju. Soal puncak yang mana, kata Agus, akan dipikirkan nanti. “Kami sebagai orangtua heran dengan keinginan Arya yang ingin naik salju. Karena itu, sebelum naik salju, kemauan mendaki 10 puncak gunung ini saya turuti dulu,” imbuh Agus Sugianto.
Judul : Hebat !!! Bocah 6 Tahun Taklukan Gunung Tertinggi di Jawa
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Hebat !!! Bocah 6 Tahun Taklukan Gunung Tertinggi di Jawa secara lengkap dan detail.
